Jumat, 01 Maret 2013

Gas Untuk Kendaraan


Tekanan Vi-Gas yang rendah menyebabkan penggunaan Vi-Gas relatif tidak berbahaya, selama Anda memperhatikan panduan keselamatan penggunaannya. Selain itu, penelitian kami membuktikan bahwa penggunaan Vi-Gas lebih hemat dari penggunaan BBM, sehingga biaya operasional kendaraan dapat ditekan.

Seperti halnya Elpiji, Vi-Gas juga merupakan turunan dari LPG yang dinamakan LGV (Liquefied Gas for Vehicle), dengan campuran Propane dan Butane. Dikemas dalam tabung yang juga berfungsi sebagai tanki bahan bakar, Vi-Gas sangat cocok digunakan untuk kendaraan kecil, baik kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi

Pemakaian LGV sebagai bahan bakar kendaraan sudah digunakan secara luas di negara-negara lainnya, seperti Australia, Korea, dan negara-negara Eropa. Harga BBM yang semakin tinggi serta rendahnya emisi LGV merupakan faktor utama yang membuat konsumen lebih memilih menggunakan LGV daripada BBM. a (CH4). Dalam istilah internasional, BBG dikenal juga dengan nama CNG (Compressed Natural Gas).
Kontribusi kita untuk program Langit Biru
Jika Anda adalah pengusaha taksi, angkutan kota ataupun bajaj, dan menginginkan biaya operasional yang lebih murah, mengapa tidak beralih menggunakan Vi-Gas? Vi-Gas adalah LPG yang digunakan untuk transportasi, sangat sesuai untuk jenis kendaraan kecil karena memiliki kapasitas tanki yang sama dengan BBM. Dan juga, Anda pun ikut berkontribusi untuk menjadikan lingkungan Indonesia lebih bersih, karena Vi-Gas adalah produk yang ramah lingkungan!

Selasa, 19 Juni 2012

Agus dapat durian runtuh warisan kebun durian

INSPIRASI USAHA

Agus dapat durian runtuh warisan kebun durian (1)
Tlogoberliangas - Agus Jatmiko berhasil menyulap warisan 7 hektare kebun durian menjadi kawasan agrowisata durian terbesar di Semarang, Jawa Tengah. Setiap hari, 100-200 orang berkunjung ke tempat ini. Omzetnya Rp 1,5 miliar setahun.

Awal tahun 2006, Agus Jatmiko mewarisi usaha perkebunan durian seluas 7 hektare (ha) dari ayah mertuanya di Dusun Langensari, Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Berbekal tekad yang tinggi untuk memajukan usaha, ia pun memutuskan keluar dari pekerjaannya di sebuah bank sebagai customer loan.

Di tangannya, perkebunan durian tersebut kini menjelma kawasan agrowisata durian terbesar di Semarang. "Saya termasuk yang pertama di Semarang," kata Agus.

Hingga saat ini, kawasan agrowisatanya tidak pernah sepi pengunjung. Setiap hari, sekitar 100-200 orang berkunjung ke tempat ini. Selain menikmati kesegaran suasana alam, pengunjung juga dapat menikmati kelezatan buah durian. 

Setiap pengunjung yang memasuki kawasan ini dikutip bayaran Rp 10.000 per orang. Bila tergiur ingin mencicipi buah durian, akan dikenakan biaya lagi. Buah duriannya dibanderol mulai Rp 10.000-Rp 115.000 per kilogram (kg).

Kendati agak mahal, Agus menilai harga tersebut cukup pantas dengan kualitas duriannya yang memuaskan. "Semua buah durian kami matang sempurna, sehingga memiliki citarasa yang lezat," ungkap pria berusia 35 tahun ini.

Saat ini, Agus memiliki sekitar 550 batang pohon durian yang masih produktif berbuah. Durian sebanyak itu terdiri dari berbagai macam varietas, seperti durian petruk dari Jepara, durian Medan, durian bagong dan sebagainya. "Total ada 20 varietas durian yang tumbuh di sini," katanya.

Bibit-bibit lokal tersebut asli didatangkan dari daerahnya masing-masing. Dalam setahun, setiap pohon bisa menghasilkan 50-300 buah. Adapun bobot durian tersebut rata-rata 1,5-5 kg per buah.

Dari buah durian ini saja, omzetnya dalam setahun bisa mencapai Rp 1,5 miliar. "Sebulan laba bersih saya sekitar Rp 30 juta," ujar Agus.

Menurut Agus, tidak semua duriannya matang sempurna di pohon. Menurutnya, kemungkinan gagalnya sekitar 25%-50%. Nah, oleh Agus, buah yang tidak matang sempurna ini diolah menjadi berbagai macam makanan olahan berbahan dasar durian, diantaranya ada es lilin durian, es krim durian, dan lempok atau dodol durian. Makanan olahan dari durian ini dibanderol mulai Rp 4.000-Rp 6.000. Sayang, ia tak mau menyebut omzet dari usaha pembuatan produk makanan dan minuman olahan durian ini. Ia hanya menyatakan laba bersihnya sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan. 

Sumber Kontan.co.id