Selasa, 19 Juni 2012

Agus dapat durian runtuh warisan kebun durian

INSPIRASI USAHA

Agus dapat durian runtuh warisan kebun durian (1)
Tlogoberliangas - Agus Jatmiko berhasil menyulap warisan 7 hektare kebun durian menjadi kawasan agrowisata durian terbesar di Semarang, Jawa Tengah. Setiap hari, 100-200 orang berkunjung ke tempat ini. Omzetnya Rp 1,5 miliar setahun.

Awal tahun 2006, Agus Jatmiko mewarisi usaha perkebunan durian seluas 7 hektare (ha) dari ayah mertuanya di Dusun Langensari, Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Berbekal tekad yang tinggi untuk memajukan usaha, ia pun memutuskan keluar dari pekerjaannya di sebuah bank sebagai customer loan.

Di tangannya, perkebunan durian tersebut kini menjelma kawasan agrowisata durian terbesar di Semarang. "Saya termasuk yang pertama di Semarang," kata Agus.

Hingga saat ini, kawasan agrowisatanya tidak pernah sepi pengunjung. Setiap hari, sekitar 100-200 orang berkunjung ke tempat ini. Selain menikmati kesegaran suasana alam, pengunjung juga dapat menikmati kelezatan buah durian. 

Setiap pengunjung yang memasuki kawasan ini dikutip bayaran Rp 10.000 per orang. Bila tergiur ingin mencicipi buah durian, akan dikenakan biaya lagi. Buah duriannya dibanderol mulai Rp 10.000-Rp 115.000 per kilogram (kg).

Kendati agak mahal, Agus menilai harga tersebut cukup pantas dengan kualitas duriannya yang memuaskan. "Semua buah durian kami matang sempurna, sehingga memiliki citarasa yang lezat," ungkap pria berusia 35 tahun ini.

Saat ini, Agus memiliki sekitar 550 batang pohon durian yang masih produktif berbuah. Durian sebanyak itu terdiri dari berbagai macam varietas, seperti durian petruk dari Jepara, durian Medan, durian bagong dan sebagainya. "Total ada 20 varietas durian yang tumbuh di sini," katanya.

Bibit-bibit lokal tersebut asli didatangkan dari daerahnya masing-masing. Dalam setahun, setiap pohon bisa menghasilkan 50-300 buah. Adapun bobot durian tersebut rata-rata 1,5-5 kg per buah.

Dari buah durian ini saja, omzetnya dalam setahun bisa mencapai Rp 1,5 miliar. "Sebulan laba bersih saya sekitar Rp 30 juta," ujar Agus.

Menurut Agus, tidak semua duriannya matang sempurna di pohon. Menurutnya, kemungkinan gagalnya sekitar 25%-50%. Nah, oleh Agus, buah yang tidak matang sempurna ini diolah menjadi berbagai macam makanan olahan berbahan dasar durian, diantaranya ada es lilin durian, es krim durian, dan lempok atau dodol durian. Makanan olahan dari durian ini dibanderol mulai Rp 4.000-Rp 6.000. Sayang, ia tak mau menyebut omzet dari usaha pembuatan produk makanan dan minuman olahan durian ini. Ia hanya menyatakan laba bersihnya sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan. 

Sumber Kontan.co.id

Sabtu, 02 Juni 2012

ELPIJI LANGKA: Pertamina bisa digugat terkait kelangkaan gas 3 kg

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia menilai Pertamina digugat secara hukum terkait dengan kelangkaan gas elpiji di sejumlah wilayah di Jawa Barat.Ketua Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Firman Turmantara mengatakan kelangkaan gas elpiji merupakan suatu pelanggaran terhadap publik, antara lain tentang undang-undang perlindungan konsumen, hak asasi manusia, UU migas dan lainnya.“Kelangkaan gas elpiji itu jelas merupakan suatu pelanggaran, apa lagi gas elpiji merupakan komoditas yang bersifat monopolistik yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Pertamina. Dan itu bisa dilakukan gugatan hukum,” katanya, hari ini. Dia mengatakan pihaknya telah memantau kelangkaan gas elpiji ini, namun hingga saat ini belum menerima laporan dari masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan gas elpiji. Menurutnya masyarakat belum menyadari dan berani untuk melakukan pengaduan atas kelangkaan gas ini. “Kelangkaan gas elpiji ini layak diadukan ke Komnasham karena meresahkan dan merugikan masyarakat,” katanya.

Jumat, 01 Juni 2012

Ditanya Stiker BBM Non Subsidi, Agus Marto Bingung

Ramdhania El Hida - detikfinance

Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo kebingungan bahkan harus mencari-cari stiker bebas BBM Bersubsidi di mobilnya. Agus Marto yang mobil berplat RI 20 itu belum juga terlihat menempel stiker BBM non subsidi setidaknya hingga siang ini.

Padahal berdasarkan instruksi Presiden SBY, mulai 1 Juni semua kendaraan dinas berplat hitam dan merah milik pemerintah pusat, daerah, BUMN dan BUMD harus menggunakan BBM non subsidi dan dipasang stiker non subsidi.

"Pak Tukiyo (supir Agus Marto), stikernya mana? ini diingetin lho sama anak-anak (media)," ujar Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (1/6/2012).

Berdasarkan pantauan detikFinance, mobil-mobil di kementerian keuangan belum terlihat menggunakan stiker bebas BBM bersubsidi. Hal serupa terlihat juga mobil Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang Brodjonegoro.

"Pak belum pakai stiker mobilnya?" tanya wartawan.

"Wah, tidak tahu saya," ujar Bambang sambil melirik mobilnya.

Sebelumnya, mulai 1 Juni 2012, semua mobil dinas pemerintah yang berplat merah, serta mobil operasional TNI/Polri serta BUMN dan BUMD harus menggunakan stiker 'bebas' BBM subsidi. Bagaimana bentuknya?