Rabu, 23 Mei 2012

Harga Elpiji Tiga Kilogram Melonjak

Rabu, 23 Mei 2012 | 00:00 WIB PURWAKARTA, KOMPAS. Harga eceran elpiji kemasan 3 kilogram di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melonjak dari Rp 15.000 menjadi Rp 18.000-Rp 20.000 per tabung seiring berkurangnya pasokan dalam dua pekan terakhir. Warga juga mengeluh karena kesulitan memperoleh elpiji di kios langganan. Toat (48), pedagang mi ayam di Jalan Kemuning, Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta, Selasa (22/5/2012), mengatakan, stok elpiji di dua kios langganan di Jalan Kemuning dan Gang Beringin sering kosong. Jika ada, maka harganya Rp 20.000 per tabung atau lebih tinggi dibandingkan tiga bulan lalu, Rp 15.000 per tabung. "Sepekan ini saya beli di pangkalan elpiji di Jalan Veteran, tetapi harus mengantre karena jumlah pasokan tak sebanding dengan permintaan. Calon pembeli harus didaftar terlebih dulu dan dibatasi jumlah pembeliannya," kata Toat. Dengan penghasilan yang tak menentu dan rata-rata kurang dari Rp 50.000 per hari, kata Toat, kenaikan harga sebesar Rp 5.000 per tabung memberatkan. Terlebih lagi, selain menanggung harga lebih mahal, Toat harus mengeluarkan ongkos, tenaga, dan waktu lebih untuk mendatangi kios-kios pengecer mencari elpiji. Rizki (18), pengelola pangkalan elpiji di Jalan Taman Pahlawan di Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, menambahkan, jumlah pembelian terpaksa dibatasi agar lebih banyak warga terlayani. Terlebih lagi, jumlah pasokan rata-rata hanya 150 tabung per hari, sementara permintaan mencapai lebih dari 250 tabung per hari.Pasokan elpiji dari distributor pun langsung ludes kurang dari satu jam sejak tabung-tabung diturunkan dari truk pengangkut. Di beberapa pangkalan di Kota Purwakarta, sepeda motor yang didesain untuk mengangkut tabung kemasan 3 kilogram milik pengecer telah menunggu beberapa jam sebelum pasokan elpiji tiba. Manajer Pemasaran BBM Ritel PT Pertamina Region III Hasto Wibowo, di Bandung, Selasa siang, mengatakan bahwa penggunaan elpiji kemasan 3 kilogram diduga diselewengkan sehingga pemakaiannya cenderung berlebih. Oleh karena itu, pihaknya mengendalikan pasokan sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Hasto, sebagaimana dikutip menyatakan bahwa stok elpiji untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) aman. Namun, pasokannya dikendalikan demi melindungi konsumen pengguna dan menghindari penyelewengan. Elpiji kemasan 3 kilogram antara lain diduga dipakai oleh kalangan industri yang seharusnya menggunakan kemasan 50 kilogram. Manajer Elpiji dan Gas Regional III Pertamina Zulfikar menambahkan, realisasi penyaluran elpiji 3 kilogam di Jabar pada 2011 mencapai 1,39 juta metrik ton (MT). Adapun alokasi elpiji tahun 2012 mencapai 1,41 juta MT. Pada triwulan-I 2012, realisasi penyaluran telah mencapai 375.000 MT. "Artinya, bila tidak dikendalikan sesuai kuota, maka realisasi sampai akhir 2012 bisa mencapai 1,5 juta MT atau berlebih 90.000 MT," kata Zulfikar. Walau demikian, Pertamina akan menambah pasokan untuk beberapa wilayah di Jabar yang kekurangan. Wilayah itu antara lain Bandung, Sumedang, Subang, Cirebon, Karawang, Indramayu, Banjar, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please your coment